Di dalam ilmu geologi, lapisan es merupakan tanah
yang berada di titik beku pada suhu 0°C atau 32°F. Dalam dekade terakhir,
lapisan es selama musim panas di Kutub Utara semakin sedikit dan tipis. Ini
akan menyebabkan terjadinya musim panas tanpa es di Kutub Utara.
Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh Geophysical Research Letters
pada 21 Februari menyebutkan, lapisan utama es Kutub utara selama musim panas
akan hilang dalam beberapa tahun mendatang. Lapisan es masih akan terdapat di
sekitar Greenland dan wilayah Arktik (Kanada), akan tetapi Samudera Arktik akan
menjadi perairan terbuka selama musim panas pada sekitar tahun 2035.
Hasil itu didapat dari permodelan pencairan
lapisan es Arktik yang dilakukan oleh Badan Kelautan dan Atmosfer nasional
Amerika oleh James Overland dan Muyin Wang dari Universitas
Washington, Amerika Serikat. Dengan menggunakan beberapa jenis permodelan,
mereka menghitung mencairnya lapisan es selama musim panas di Arktik. Dari
beberapa permodelan tersebut dilakukan karena tidak ada satu pun model yang
sempurna untuk memprediksi hilangnya lapisan es tersebut. Akan tetapi, dari
beberapa permodelan tersebut menunjukkan, selama musim panas, Samudera Arktik
akan bebas es dalam pertengahan abad ini.
Dampak besar secara global yang akan terjadi
yaitu, mulai terbukanya jalur pelayaran di Kutub Utara, dimungkinkannya
penambangan minyak bumi dan gas di Samudera Arktik, hingga pemanasan lebih
lanjut Samudera Arktik karena mempunyai sifat laut yang menyerap radiasi
matahari. Tidak hanya itu, pemanasan yang terjadi di Samudera Arktik akan
meningkatkan tinggi gelombang yang akan membawa cuaca ekstrim di daerah tropis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar