Seekor kura-kura terlihat sedang
berjalan sendirian di tepi hutan, ia berjalan lamban dan kurang bersemangat.
Rupanya ia iri dengan kemampuan si Rusa yang bisa berlari cepat sedangkan ia
hanya bisa berjalan lamban sekali. Si rusa mengabarkan bahwa si Raja Hutan
sedang kelaparan dan ingin memangsa siapa saja yang ditemuinya. Melihat si
Kura-Kura yang lamban ia mengatakan, wah kalo si Raja Hutan bertemu denganmu
pasti kamu akan menjadi santapannya, karena berlari saja kamu tidak mampu.
Mendengar perkataan si Rusa maka Kura-Kura pun minta tolong untuk diajarkan bagaimana
cara berlari cepat sehingga bisa terhindar dari ancaman si Raja Hutan.
Rusapun mengajarkan cara berlari
yang cepat untuk menghindar dari terkaman si Raja Hutan. Kura-kura belajar
siang dan malam tanpa lelah, namun meskipun berusaha sekeras mungkin tetap saja
ia berlari tidak secepat rusa.
Suatu hari, tanpa sengaja si
Kura-Kura bertemu dengan si Raja Hutan. Melihat si Raja Hutan yg sedang
kelaparan dan siap memangsanya, si Kura-Kura berlari secepat yg ia bisa, namun
jalan si Kura-Kura terlihat malah aneh dan si Raja Hutan malah tertarik untuk
menangkapnya. Ia pun menangkap dan mempermainkan si Kura-Kura dengan cakarnya
yg tajam. Akhirnya si Kura-Kura pasrah dan menarik seluruh anggota tubuhnya ke
dalam tempurung sambil berdiam diri menunggu eksekusi si Raja Hutan.
Si Raja hutan berusaha dengan
segala cara untuk menghancurkan tempurung Kura-Kura dengan kukunya yang tajam,
dan dengan gigitan-gigitannya, namun tempurung itu sangat kuat, kokoh laksana
baja. Akhirnya si Raja Hutan menyerah dan meninggalkan Kura-Kura bersama
tempurungnya.
Kejadian itu rupanya diamati oleh
seekor monyet yang ada di atas pohon. Si Monyet memberitahu Kura-Kura bahwa ia
selamat dan si Raja Hutan telah meninggalkannya dengan frustasi. Beruntung kamu
Kura-Kura karena kamu mempunyai tempurung yang kuat sebagai pelindungmu, tanpa
harus berssusah payah untuk lari atau memanjat pohon seperti kami, ujar si
Monyet.
Demikianlah setiap makhluk mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing sebagaimana diri kita. Janganlah terlalu fokus pada kelebihan
orang lain, sampai anda melupakan untuk memaksimalkan kelebihan yang anda
punya. Bersyukurlah atas apa yang kita punya dan jangan hanya memikirkan
kelemahan diri kita, tetapi di balik kelemahan pasti ada kelebihan yang orang
lain belum tentu punya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar